Berpuasa adalah salah satu kewajiban umat muslim di bulan Ramadan. Kewajiban ini berlaku bagi seluruh umat muslim yang telah memasuki tahapan akil baligh. Saat berpuasa, umat muslim dilarang untuk makan dan minum sejak matahari terbit hingga terbenam. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua mengajarkan anak berpuasa sejak dini agar kelak anak terbiasa untuk berpuasa.
Manfaat Puasa bagi Anak-Anak
Puasa dikenal memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Bagi orang dewasa, puasa dikenal dapat membantu menjaga berat badan, menurunkan kolesterol "jahat", menjaga kadar gula dalam darah, serta menurunkan tingkat stres dan peradangan dalam tubuh. Secara tidak langsung, puasa mencegah terjadinya kanker dan membantu meningkatkan kerja imunitas tubuh.
Selain memberi manfaat bagi kesehatan fisik, puasa juga bisa menjadi sarana pembelajaran bagi anak-anak dalam mengendalikan diri dan disiplin. Beberapa manfaat puasa bagi anak-anak antara lain:
- Belajar bertanggung jawab pada diri sendiri
- Belajar berbagi pada sesama
- Belajar arti berkorban dengan menahan diri
- Mendekatkan diri dengan keluarga
Pada anak-anak, puasa juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan membantu regenerasi sel. Untuk itu, tak ada salahnya melatih anak-anak berpuasa sejak usia dini sebagai latihan pengembangan diri sekaligus beribadah.
Cara Mengajarkan Puasa pada Anak-Anak
Saat berpuasa, tubuh tidak boleh makan dan minum selama kurang lebih 13 jam dalam sehari. Kegiatan ini merupakan ibadah yang cukup berat termasuk bagi orang dewasa. Oleh karena itu, dalam mengajarkan anak untuk berpuasa, orang tua perlu melakukannya secara bertahap. Beberapa tips mengajarkan puasa pada anak antara lain:
1. Mulailah pada Usia yang Tepat
Tak ada aturan baku yang menyebutkan kapan anak-anak bisa mulai diajarkan untuk berpuasa. Namun sebaiknya orang tua mengajarkan anak-anak berpuasa ketika si kecil dirasa sudah mampu. Umumnya banyak orang tua melatih anak-anak berpuasa ketika sudah memasuki usia sekolah dasar, tetapi para ahli menyarankan orang tua untuk melihat kesiapan dan kemampuan anak-anak sebelum mulai berpuasa.
2. Ajarkan Puasa Secara Bertahap
Puasa di bulan Ramadan berarti menahan lapar dan haus yang cukup lama dan dilakukan selama sebulan penuh. Tentunya ini tak mudah dilakukan bagi anak-anak terutama pada anak yang sedang mengalami masa lonjakan pertumbuhan.
Untuk mengenalkan anak pada kegiatan berpuasa, orang tua dapat mulai melatih anak dengan mengajarkannya berpuasa selama setengah hari dari waktu terbit matahari hingga siang hari. Setelah anak-anak terbiasa dengan durasi puasa hingga siang hari, orang tua dapat menambah durasi puasa hingga sore hari.
Saat tahap belajar, biarkan anak berpuasa sesuai kemampuannya. Jangan memaksa anak untuk berpuasa penuh agar anak dapat menjalani proses pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan.
3. Imbangi dengan Makanan Sehat
Untuk membuat suasana berpuasa menjadi menyenangkan, orang tua dapat menyajikan menu sehat dengan gizi seimbang yang disukai anak-anak. Ajarkan pada anak mengenai pentingnya makan makanan dengan nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih atau mengonsumsi buah-buahan yang kaya kandungan air. Dengan begitu, anak akan terhindar dari dehidrasi dan memiliki energi yang cukup untuk berpuasa.
4. Atur Jam Tidur Anak
Saat berpuasa, anak juga perlu bangun dini hari untuk bersantap sahur. Seringkali hal ini menyebabkan anak mengantuk saat siang hari. Jika anak merasa lemas dan mengantuk saat siang, biarkan ia tidur siang untuk memulihkan tenaga. Namun jika anak bosan dan ingin melakukan aktivitas menyenangkan, Anda bisa mengajaknya bersantai menonton film atau melakukan permainan yang tidak menguras tenaga.
Berpuasa, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak adalah kegiatan ibadah yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Agar anak mau belajar berpuasa, berikan pemahaman mengapa ibadah ini penting untuk dilakukan. Selain itu, selalu apresiasi upaya anak yang sedang belajar puasa agar mereka semakin semangat berpuasa.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
IDAI. (2015). Mempersiapkan Anak Berpuasa. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/mempersiapkan-anak-berpuasa
CHOC. (2018). Intermittent Fasting: Is it Safe for Kids?. Available from: https://health.choc.org/intermittent-fasting/
Cleveland Clinic Abu Dhabi. Make Healthy Choices After Breaking Your Fast and See the Benefits. Available from: https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/pages/top-tips-for-ramadan-healthy-eating.aspx
Cleveland Clinic Abu Dhabi. (2021). Studies Show Health and Well-Being Can be Enhanced. Available from: https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/pages/3-ways-ramadan-improves-your-health.aspx
Cleveland Clinic Abu Dhabi. (2021). Discover some surprising health benefits of fasting during the Holy Month. Available from: https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/pages/how-ramadan-can-boost-your-health-and-wellbeing.aspx